Waktu edar : 9 Oktober 1987
Waktu menonton : Semester lalu
Media menonton dan teman menonton : dirumah sendiri
Hal paling berkesan : The sweet romance. And the quotes.
Death cannot stop true love. All it can do is delay it for a while. Saya sering browsing di internet untuk mencari best romantic movie atau romantic movie quotes. I'm a romantic. Dan setiap saya mencari dimana-mana, selalu ada film ini. The Princess Bride. Saya jadi penasaran sekali tentang film ini dan mencari dimana - mana tapi ga dapet. Saya mendapat informasi kalau film ini berdasarkan buku. Akhirnya saya mencari bukunya. Setelah membaca bukunya, I fell in love with the book. Buku itu menjadi salah satu buku favorit saya.
Setelah lama mencari, saya akhirnya mendapatkan film ini dari teman saya
Andissa Granitia. Dan setelah menontonnya, saya cukup puas walaupun ga memenuhi ekspektasi.
Film ini bercerita tentang seorang buruh tani, Westley (Cary Elwes) yang bekerja dirumah sebuah keluarga yang mempunyai anak cantik bernama Buttercup (Robin Wright). Lama - lama mereka jatuh cinta. Tetapi cinta mereka terpaksa selesai ketika Westley, yang pergi mencari peruntungan agar bisa menikahi Buttercup, hilang dilaut ketika kapalnya dibajak oleh bajak laut.
Jangan salah. Itu hanya 5 menit pertama dari film ini. Itu hanya prolognya saja. Inti filmnya mulai lima tahun kemudian. Buttercup yang sudah kehilangan hasrat hidup karena kematian Westley, setuju untuk menikah dengan Prince Humperdick. Tetapi pada hari pernikahannya dia diculik oleh tiga orang penjahat yang melarikan dia ke hutan. Lebih anehnya lagi, ada sesosok figur misterius yang mengikuti penjahat - penjahat itu dan juga ingin menculik Buttercup.
This is a romantic movie. Tapi film ini juga fairy tale movie. Dan juga adventure movie. Film ini mencakup ketiganya digabung menjadi satu. Dan untuk itu, film ini berhasil.
Orang - orang yang sudah terbiasa menonton adventure movie jaman sekarang pasti jadi ilfil waktu liat setting dan special effect di film ini. Karena memang film ini sudah lumayan kuno, tahun 80an. Saya juga sedikit terganggu menontonnya. Tapi itu karena filmnya tidak amazing banget sampai membuat lupa kejelekan special effectnya. Saya menonton Star Wars Episode IV, dan untuk saya film itu begitu bagus sehingga membuat saya lupa kalau film itu dibuat tahun 70an. The Princess Bride memang bagus, tapi tidak amazing.
Aktingnya saya tidak bisa menilai banyak, karena untuk saya tidak ada yang sangat memorable. Semua bermain lumayan tapi tidak bisa membuat saya sangat terpukau.
Film ini adalah film yang lumayan bagus untuk saya. Di semua parameter dia bisa memenuhi dengan baik. Tapi tidak ada yang sangat istimewa disemuanya. I enjoyed it very much, tapi ga membuat saya pengen nonton lagi.
Buku The Princess Bride yang saya baca sangat charming dan penuh satire. Oleh karena itu ekspektasi saya terlanjur sudah tinggi ketika menonton film ini. Dan ekspektasi saya ternyata tidak terlalu terpenuhi dari film ini. Tapi untuk saya film ini tetap cute dan charming.
Untuk saya film ini merupakan film romantis dan cute, tanpa kekurangan yang signifikan tapi tanpa kelebihan yang signifikan juga. Worth it ditonton tapi tidak akan menjadi film favorit sepanjang masa juga. Walaupun begitu Roger Ebert memberi film ini 4 bintang dan memasukkan film ini ke dalam bukunya tentang film - film bagus. Dan bahkan American Film Institute memasukkan film ini dalam daftar 100 best love story. Jadi give this a try. And let me know what you think :)
2 comments:
Ada novel yang bahasa indo ga? Aku nyari ga ketemu
Haha kebalikannya nih, aku lg cari yg versi asli buat nambah pengetahuan vocabularyku.. XD
Post a Comment